"Innallaha Alaa Kulli Syai'in Qodiir"
"Sesungguhnya Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu",
Kalimat diatas muncul belasan kali di dalam AlQuran,
Disini kata "Qodiir" berarti Maha Kuasa, Qodir-Qodar-Qodrat-taQdir berasal dari arti yang sama yaitu Ketetapan,, Jadi makna Maha Kuasa juga bisa berarti Maha Menetapkan,
Allah Maha Menetapkan Peraturan pada segala sesuatu yang ada di seluruh Alam Semesta berikut isinya, KeMaha Kuasaan Allah, berupa Ketetapan, atau sering kali disebut Sunnatullah atau Hukum Alam, contoh bentuk kekuasaan Allah ; menetapkan peraturan kepada Bumi untuk berotasi, berrevolusi menurut Ketetapan yang sudah diberikan oleh Allah,
Allah juga Menetapkan peraturan kepada langit untuk menarik air dari lautan yang kemudian menurunkan hujan, Menetapkan sifat Api yang panas juga Membakar dan juga pula menetapkan peraturan kepada manusia, semisal jika manusia tidak memakan sesuatu apapun selama berhari-hari, maka dia akan kelaparan/mati dan Ketetapan jika ingin mendapatkan seorang Anak, maka seorang Pria dan seorang Wanita WAJIB melakukan hubungan intim, sehingga seorang wanita menurut kodrat/ketetapan bisa melahirkan Anak, dan banyak sunnatullah2 yang lain,
Namun tidak ada satupun makhluk yang dapat mengubah menolak KUASA Allah tersebut,
Namun Allah juga mempunyai hak mutlak untuk merubah KekuasaanNya sesuai dengan kehendakNYA,. jika dilihat dari arti Maha Kuasa dalam bahasa Inggris ialah ALL MIGHTY.. Untuk kata MIGHTY berarti KEKUATAN/KEMAMPUAN, namun menurut saya, MIGHT juga adalah bentuk past tense dari MAY, yang artinya Boleh, example; May I Kill You? (Kata tanya, BOLEH), I May Kill You pernyataan BOLEH, dengan maksud JUGA menyatakan Keinginan/kehendak (boleh=bisa/mampu bahasanya IPINUPIN) jadi ALL MIGHTY juga bisa bermakna (menurut saya) Maha berKehendak,
Dengan hak mutlak Allah tersebut, Allah kuasa untuk mendinginkan Kobaran Api sehingga tidak lagi bersifat membakar, Allah bisa menjadikan manusia yang tidak makan, minum,bahkan bernafas selama 3 hari masih hidup dalam perut ikan, dan Allah berkuasa untuk menjadikan seorang manusia lahir tanpa hubungan Pria-Wanita, yang demikian itu sungguh sangat mudah bagiNYA,
Kekuasaan dalam makna Merajai / Memiliki, Seperti halnya Raja yang berkuasa, Raja bisa menetapkan undang2 di daerah kekuasaannya, peraturan yang mau tidak mau Harus dilaksanakan oleh rakyatnya, Sebagaimana Seorang raja, tidaklah mungkin bekerja sendiri, melakukan seluruh pekerjaannya sendiri, maka dengan membuktikan kekuasaannya, Raja bisa memerintahkan bawahannya untuk bekerja sesuai yang diperintahkan atas namanya,
Dan begitu juga dg Allah yg memiliki Malaikat2 yang bertugas untuk menjaga Ketetapan2NYA yang berlaku, dan memiliki Rasul juga NabiNYA untuk mengarahkan makhluk2NYA kepada tujuan awal diciptakannya mereka yaitu Menyembah Allah,
Disini Allah Yang Maha Kuasa, memiliki posisi ESA diatas segalanya, Dia Yang Menciptakan, Dia Yang Mengarahkan, Dia Yang Menghancurkan, dan sungguh DIA YANG BERTANGGUNG JAWAB atas segala sesuatu, sedang Malaikat hanya bertugas melaksanakan kekuasaanNYA,
Jika pengertian Tuhan YME/YMK adalah Dewa Brahma bertugas Menciptakan, Dewa Wisnu Melindungi, Dewa Siwa Menghancurkan dan masing2 mempunyai tanggung jawab sesuai tugas masing2, lantas siapakah diantara mereka Yang Maha Kuasa secara MUTLAK?
Ataupun Jika Tuhan Bapa Tugasnya Menciptakan, Tuhan Anak bertugas sbg penebus dosa/penyelamat dan Roh Kudus bertugas Mengarahkan ke kebenaran, lantas Tuhan yang manakah Yang harusnya lebih utama dipuja oleh hambaNYA???
Sekalipun NGOTOT mereka sebenarnya Tuhan itu Banyak dalam Satu, itu cuman akal2an saja, Karna Jika Ketika kita memohon kpd Tuhan A, apakah hati kita "merefer" ke Tuhan B, atau ketika kita menyalahkan "gagalnya" hasil penciptaan/ takdir dari Tuhan A, apakah Kita juga komplain terhadap Tuhan B (apa Tuhan B terima begitu aja untuk bertanggung jawab atas perbuatan Tuhan A,)
Belum lagi ketika Tuhan memiliki anak, Tuhan akan mewariskan segala sifatNYA ke anak, Tuhan Yang Awal akan melahirkan Tuhan Yang (bersifat) Awal pula?.. Tuhan yang Tidak diciptakan akan menciptakan Tuhan yang (bersifat) tidak diciptakan juga?.. I said NoN SENSE!!! (Mungkin ketika saya menyatakan ga masuk akal sekalipun, ada aja yg ttp defensive, sifat Tuhan itu memang tidak masuk di akal,, ;-] )
Allah YMK sudah menetapkan kuasa atas segala ciptaanNYA, dan yg diciptakanNYA wajib mengikuti/patuh terhadap kuasaNYA (ketetapan)..
Lantas pastilah hidup ini akan membosankan, jika semuanya sudah ada dalam taqdir dan hanya kehendak Allah SWT??
Sayangnya TIDAK, Allah SWT memberikan makhlukNYA dari golongan Manusia dan Jin suatu KUASA juga dalam hidup, Kekuasaan untuk memilih yg Baik dan memilih yg Buruk.
Kesimpulannya, Taqdir adalah KEHENDAK ALLAH yang berupa Kejadian-Kejadian yang berlaku berdasarkan Konsep Ilahi, yakni berdasarkan Sunnatullah. Jika Sunnatullah itu sebuah Ketentuan yang berupa RUMUS, maka TAKDIR itu adalah AKSI dari RUMUS yang berlaku.
Sedangkan Syari’ah adalah KEHENDAK ALLAH yang berupa Konsep-Ketetapan Ilahi yang diujikan kepada manusia secara bebas, apakah manusia mau menggunakannya ataukah tidak.MUSLIM artinya BERSERAH kepada ALLAH, yakni menurut-ta'at atas syari'ah yang telah ditetapkan untuknya. Dan sebagai MUKMIN artinya YAKIN bahwa syari'ah dari ALLAH adalah yang terBAIK untuknya.
Ikhtiar atau Ikhtiyar (artinya : atas kemauan-kehendak sendiri) dan Istikhoroh (artinya : mencari pilihan).
IKHTIAR dan ISTIKHARAH berasal dari kata arab, Khatara-yakhturu : Memilih. Mukhtar (orang- orang terpilih)
Example ;
Secara SUNNATULLAH , bahwa ALLAH telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan, ada Pria dan ada Wanita. Dan sudah diTAKDIR kan bahwa saya menjadi Pria dan Istri saya
menjadi Wanita. Berdasarkan SYARI'AH dari ALLAH bahwa Pria harus menikah dengan Wanita, maka berIKHTIAR lah saya untuk mencari Wanita atas petunjukNYA, dan berdasarkan SYARI'AH pula maka saya tidak boleh berpacaran. Setelah saya ber HASIL menemukan calonku maka saya menikahinya. Dan inilah NASIB ku yang kini sudah menjadi TAKDIR-NYA
"Allah memberi manusia kehendak / untuk bertindak semata-mata agar mau beribadah kepada Allah, dan menunjukkan diriNya Maha Kuasa"
Akhirukalam ws.wr.wb